Assalamualaikum'Warahmatullahi'Wabarakatuh.
Beliau menjawab, "Supaya wanita itu mengerok darah haid itu, lalu ia mencucinya dengan air atau boleh ia memercikkan air di tempat yang terkena darah tadi dan meremas- remasnya (agar benar-benar bersih), selanjutnya ia boleh shalat dengan pakaian tersebut".
(HR. Bukhari: 227)
[171] Telah diriwayatkan dari Aisyah radhiallahu 'anha ia berkata, "Pernah datang Fatimah bin Abu Hubaisy kepada Nabi SAW seraya bertanya, "Wahai Rasulullah, aku adalah wanita yang sering mengeluarkan darah istihadhah (terus menerus) sehingga aku susah untuk bersuci, apakah aku boleh meninggalkan shalat?".
Maka Rasulullah SAW bersabda, "Jangan (kamu tinggalkan shalat), sebab (darah istihadhah) itu seperti peluh (yang keluar dari tubuh manusia), darah istihadhah bukanlah darah haid.
Oleh karena itu jika darah haidmu sudah waktunya datang (seperti biasanya) maka tinggalkanlah shalat, dan ketika lewat darah haidmu (sesuai hitungan biasa) maka bersihkanlah darah (istihadhah) itu kemudian kamu tunaikan shalat".
Dan beliau bersabda, "Kemudian kamu berwudhu setiap kali kamu hendak mengerjakan shalat, sehingga datang waktu shalat berikutnya".
(HR. Bukhari: 228)
Salam Ukhuwah Islamiyah Mohon maaf jika ada kesalahan penulisan maupun dalam kata.
Semoga menjadi pencerahan dan bermanfaat bagi kita semua.
Amin...
Wassalamualaikum'Warahmatullahi'Wabarakatuh.