Assalamuallahkum
'warahmatullahi
'wabarakhatuh.
[243] Telah diriwayatkan dari Anas RA bahwa Rasulullah SAW sewaktu menyerang Khaibar, Maka kami melaksanakan Shalat Subuh di sana ketika hari masih gelap.
Nabi SAW dan Abu Talhah RA menaiki untanya dan aku ikut naik di belakang Abu Talhah.
Nabi SAW mengarahkan untanya di jalan sempit di Khaibar sehingga lututku sempat bersentuhan dengan paha Nabi SAW kemudian beliau menyingkap kain sarungnya sehingga aku bisa melihat dengan jelas putihnya kulit beliau.
Ketika memasuki perkampungan Khaibar beliau bertakbir " Allahu Akbar, hancurlah negri Khaibar.
Sesungguhnya kami jika memasuki perkampungan suatu kaum, maka menjadi amat buruklah keadaan orang-orang yang diberi peringatan itu, " Beliau mengucapkan kalimat itu tiga kali.
Penduduk kampung itu berangkat ke tempat kerja mereka.
Ketika mereka melihat Nabi SAW dan para sahabat mereka berkata, " Telah datang Muhammad dan pasukannya ".
Kemudian kami menyerbu perkampungan Khaibar dan kami kumpulkan para tawanan.
Wakti itu Dihya datang seraya berkata, " Wahai Nabi Allah, berikanlah kepadaku seorang tawanan perempuan ".
Beliau bersabda, " Pergilah dan Ambillah tawanan perempuan yang kamu sukai ".
Lalu Dihya mengambil Shafiyah binti Huyai .
Tidak lama setelahnya datang salah seorang sahabat kepada Nabi SAW seraya berkata,
" Wahai Nabi Allah, engkau telah memberikan Shafiyah binti Huyai kepada Dihya padahal ia adalah seorang puteri pemimpin yahudi bani Quraidzah dan bani Nadhir.
Perempuan itu tidak pantas diberikan melainkan untukmu ".
Beliau bersabda,
" Datangkan Dihya dan perempuan itu kemari ".
Maka Dihya dan Shafiyah datang menghadap beliau.
Setelah beliau melihat Shafiyah,
maka beliau berkata kepada Dihya, " Ambillah tawanan perempuan selain dia ".
Selanjutnya Nabi SAW memerdekakan Shafiyah dan menikahinya. Dan beliau menjadikan pembebasan Shafiyah sebagai mahar. Di tengah perjalanan.
Ummu Sulaim merias Shafiyah dan menghadiahkannya kepada Nabi SAW menjadi pengantin baru.
Nabi bersanda,
" Barang siapa yang memiliki sesuatu, maka hendaklah ia membawanya kemari ".
Kemudian beliau membentangkan selembar kulit kering.
Ada orang yang orang yang datang membawa kurma, ada yang datang dengan membawa minyak samin. Dan sepertinya ada juga yang membawa roti sawik.
Selanjutnya mereka menikmati makanan itu bersama-sama.
Dan itulah walimah bagi pernikahan Rasulullah SAW dengan Shafiyah ".
(HR; Bukhari: 371)
Salam Ukhuwah Islamiyah Mohon maaf jika ada kesalahan penulisan maupun dalam kata
semoga bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamuallahikum
'Warahmatulahih
'Wabarakhatuh.
